Materi Navigasi Darat Pdf 21
CLICK HERE ->->->-> https://urllio.com/2tiOko
Gempa bumi terjadi pada hari Senin, tanggal 21 November 2022, pukul 13:21:10 WIB. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km. Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,095 BT dan 6,853 LS dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km. Menurut data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,05 BT dan 6,89 LS, dengan magnitudo M5,5 pada kedalaman 10 km.
Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede. Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.
Menurut informasi dari media online, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa korban jiwa, luka-luka, kerusakan bangunan dan gerakan tanah di wilayah Kabupaten Cianjur. Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan pada wilayah sekitar lokasi pusat gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada skala V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
Salah satu materi yang diperkenalkan dalam Green Scout Adventure Rakasmada adalah tentang Navigasi. Materi Navigasi tentunya terkait erat dengan peta dan kompas. Berikut ini sedikit penjelasan awal tentang Navigasi, Peta, dan Kompas.
Pada awalnya, istilah navigasi dipakai dalam pelayaran maupun penerbangan, namun sekarang ini telah umum dipakai dalam pengembaraan di gunung, rimba, sungai, dan sebagainya. Orang yang bertanggung jawab dalam hal navigasi biasa disebut navigator.
Ridwan menambahkan, beberapa materi yang difokuskan di pradiklatsar yaitu ke-MAHIPAL-an, mounteneering, navigasi darat, rock climbing, konservasi, SAR dan pertolongan pertama (PP), speleologi atau ilmu penelusuran goa, serta survival.
\"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin,\" imbuhnya.
2 MATERI Teknik Dasar Navigasi Darat Navigasi Darat diperlukan oleh semua yang bergelut dalam dunia petualangan, termasuk para pemanjat Tebing. Kegunaannya jelas sekali, untuk menentukan posisi tebing yang menjadi target pemanjatan, menentukan posisi kita, dll. DIFINISI & SEJARAH NAVIGASI adalah cara menentukan kedudukan dan arah lintasan secara tepat. Pelakunya disebut NAVIGATOR. Pada awalnya, navigasi yang diambil dari bahasa yunani yaitu NAVIS yang artinya Kapal/perahu dan AGASI yang arinya Mengarahkan, dipakai hanya pada pelayaran, dengan tujuan untuk mengarahkan perahu agar tepat pada rute perjalanan yang direncanakan. Setelah mengalami perkembangan demi perkembangan, akhirnya NAVIGASI dapat digunakan untuk di darat bahkan di udara dengan tujuan yang tidak jauh berbeda dari asalnya yaitu menentukan kedudukan dan arah lintasan secara tepat. PETA Peta adalah Gambaran permukaan fisik bumi yang diproyeksikan pada bidang datar dengan ukuran yang diperkecil dan menggunakan perbandingan skala yang akurat, agar penggunanya mendapat gambaran dan informasi yang tepat mengenai daerah/medan dalam peta tersebut. JENIS PETA PETA GEOGRAFI : Peta yang memuat informasi fisik bumi dan dibuat dalam skala kecil ( 1 : dll) contoh: Atlas Welirang Komuniti Rescue 1
3 PETA TEKNIK : Peta yang memberikan gambaran tentang informasi penting dalam suatu pekerjaan yang sifatnya teknis, seperti Peta Jaringan Rel Kereta Api, Peta Geologi dll PETA TEMATIK : Peta yang memuat informasi tentang tema tertentu. Contoh : Peta Lahan Pertanian, Peta Kepadatan Peduduk dll PETA TOPOGRAFI : Peta yang digunakan untuk kepentingan navigasi, karena memuat informasi yang lengkap mencakup 4 ciri yaitu : 1. Relief permukaan daratan 2. Perairan 3. Vegetasi 4. Hasil Budaya Manusia PROYEKSI PETA Ada 3 proyeksi dalam peta topografi di Indonesia yang sering digunakan untuk kepentingan navigasi yaitu : 1. PETA PROYEKSI LCO (Lambert Conical Orthomorphic) yang diterbitkan oleh tentara sekutu/ AMS (Army Map Service) 2. PETA PROYEKSI POLIYEDER yang diterbitkan oleh pemerintah Jawatan Topografi (JANTOP) Hindia Belanda 3. PETA PROYEKSI UTM (Univesal Transverse Mercator) yang diterbitkan oleh Bakorsurtanal (badan koordinasi survey tanah nasional) yang juga merupakan revisi dari terbitan AMS Pada awalya, peta topografi yang digunakan di indonesia berasal dari peta buatan Hindia Belanda (POLYEDER). Peta tersebut kemudian dicetak oleh AMS (Army Map Services) menggunakan proyeksi LCO, hingga akhirnya Indonesia memetakan sendiri dengan menggunakan proyeksi UTM INFORMASI TEPI PETA Hal paling penting dalam membaca peta adalah mempelajari Informasi Tepi Peta, dimana dalam Peta Topografi Indonesia terbitan Welirang Komuniti Rescue 2
10 SUDUT PETA Adalah sudut yang dibentuk oleh 2 buah garis (garis yang menuju utara peta dan garis yang terbentuk oleh kompas ke arah sasarannya) Dari titik A ke titik B, tariklah sebuah garis, dan dari titik A, tariklah sebuah garis lagi yang sejajar dengan arah utara peta. Cara untuk mengukur sudut peta pada gambar di atas adalah : 1. Hitung sudut yang terbentuk oleh kedua garis tadi dengan menggunakan bususr derajat atau menggunakan PROTACTOR yang merupakan perlengkapan navigasi. 2. Penggunaan Busur dan Protactor pada dasarnya sama saja. Letakkan angka 0 di paling atas PERHITUNGAN SUDUT PETA Untuk menghitung sudut peta, digunakan rumus : SUDUT PETA = SUDUT KOMPAS + IKHTILAF (UP UM) Tahun Sekarang UP-UM tahun sekarang disebut juga SPM (sudut peta magnetis) yaitu perubahan pada sudut peta dan sudut kompas tiap tahunnya sehingga perlu disesuaikan perubahannya pada tahu saat peta tersebut dibuat dengan tahun sekarang CONTOH 1 : Diketahui : Peta Tangkuban Perahu No. 39/XXXIX-A skala 1: Tahun pembuatan 1942 Variasi Magnetis (VM)Increase 2 ke timur Ikhtilaf Magnetis (IM) 1 20 ke timur Grid Declination/ikhtilaf peta (IP) 20 ke arah timur Sudut kompas 170 JAWAB UP UM tahun 1942 = IM IP = Welirang Komuniti Rescue 9
13 Sudut kompas/azimuth, mempunyai sudut pembalik yaitu BACK AZIMUTH yang diperoleh dengan rumus : BACK AZIMUTH = AZIMUTH jika azimuth < dari 180 maka BA = A jika azimuth > dari 180 maka BA = A 180 MAKSUD DAN TUJUAN AZIMUTH & BACK AZIMUTH 1. Menentukan arah perjalanan kita baik di medan sebenarnya maupun di peta 2. sebagai cross check apakah perjalanan kita sesuai dengan rencana perjalanan yang telah ditentukan 3. Sebagai arah awal dan akhir perjalanan 4. Dengan menggunakan azimuth, resiko tersesat dapat diperkecil karena saat kembali, kita akan menggunakan arah yang sama dengan saat berangkat KOMPAS Adalah alat penunjuk arah mata angin yang bekerja berdasarkan medan magnet bumi, dimana jarum kompas selalu mengarah pada arah utara kutub magnetis bumi yang berada di sebelah utara Kanada. JENIS KOMPAS Jenis kompas untuk keperluan navigasi darat, dibedakan oleh 3 hal yaitu 1. KEGUNAANNYA. Berdasarkan kegunaannya, dibedakan menjadi 2 yaitu a. KOMPAS ORIENTASI yaitu jenis kompas yang kegunaannya khusus untuk melakukan orientasi peta.kompas jenis ini sebenarnya masih dapat digunakan untuk membidik, tetapi hasil bidikannya kurang akurat. b. KOMPAS BIDIK yaitu kompas yang penggunaannya khusus untuk menentukan Azimuth secara akurat di lapangan dan menentukan hal lain yang memerlukan pembidikan dalam Navigasi Welirang Komuniti Rescue 12
14 2. LINGKARAN DERAJAT. Perbedaan berdasarkan lingkaran derajat adalah cara kita melihat lingkaran derajat yang ada dalam kompas seperti pada Kompas Prisma, Kompas Lensa dan Kompas Cermin 3. SISTIM KERJA. Inovasi baru di era digital untuk navigasi adalah GPS (Global Positioning System) yang bekerja berdasarkan signal yang dipancarkan oleh satelit (lebih dari 3 satelit) untuk mengetahui posisi kita serta arah perjalanan yang akan kita tempuh. CARA PENGGUNAAN KOMPAS 1. Buka bagian penutup kompas (untuk kompas yang ada penutupnya) 2. Periksa bagian lensa/prisma jika ada kotoran, bersihkan sampai jarum penunjuk dan angka derajat terlihat dengan jelas 3. Jauhkan kompas dari benda yang mengandung medan magnet (Pager, Telephone Selular, HT, benda-benda logam, Tiang listrik dll) 4. Masukkan jempol tangan pada cincin taktis (untuk kompas bidik) 5. Perhatikan posisi kompas harus selalu dalam keadaan datar permukaan air 6. Bidik sasaran dan perhatikan SASARAN, CELAH BIDIK, GARIS BIDIK dan JARUM PENUNJUK DERAJAT SATUAN Harus berada pada satu garis lurus 7. Tunggu hingga putaran jarum berhenti total, dan lihat angka yang ditunjukkan 8. Catat angka tersebut kemudian cari sudut pembaliknya (back azimuth) PERAWATAN KOMPAS 1. Lakukan kalibrasi secara teratur (minimal 1 tahun sekali) 2. Letakan kompas di tempat yang kering 3. Untuk menghindari jamur pada lensa atau bagian lainnya, letakkan silicon gel pada tempat kompas agar tidak lembab 4. Tempat pembungkus kompas sebaiknya terbuat dari kulit 5. Jangan simpan kompas di dekat peralatan listrik atau bendabenda yang mengandung magnet. Welirang Komuniti Rescue 13 153554b96e
https://www.abwahouston.org/group/bolilichar/discussion/bd652c82-bcae-4562-a41e-1bfd9f7914d8